SELAMAT DATANG DI POKJAWAS KEMENAG KOTA CILEGON

Senin, 19 Desember 2016

IMPELEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT

IMPELEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA
PENGELOLAAN SATUAN PENDIDIKAN ISLAM
 ( oleh : Masyhudi )


                   A. DEFINISI  TOTAL QUALITY MANAGEMENT
           
        Joseph Juran Pakar TQM mengartikan bahwa mutu adanya  kesesuaian  rencana dengan penggunaan. K. Ishikawa memberi  makna  bahwa ukuran mutu bermakna kepuasan pelanggan. Konsep mutu memiliki acuan sebagai berikut ; 1). Kriteria tertentu yang ditetapkan terhadap produk, 2). Standard minimal yang ditetapkan menurut criteria tertentu, 3). Kualitas berupa produk yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan, 4). Mutu yang dilihat dari spesifikasi.
        Dari berbagai konsep dan definisi TQM ada yang menarik dan perlu dicermati yaitu bahwa konsep TQM juga berorientasi melalui pendekatan problem solving dengan siklus   DCPA =  D/ DO Pelaksanaan, Check = Konfirmasi PLAN = Perencanaan perbaikan dan ACT = Pembuatan dokumen evaluasi.
        Devid and Stanly  mengemukakan bahwa siklus pemecahan masalah dengan plan, do, check dan adjust ( PDCA) merupakan teknik secara penuh terhadap reaksi kegagalan dengan menyelesaikan permasalahan secara umum. PLAN dapat diartikan menemukan masalah, mendapatkan informasi,m identifikasi penyebab utama, mengembangkan alternative, menyeleseksi pemecahan masalah yang terbaik, DO diartikan mengimplementasikan perencanaan yang sudah dipecahkan, CHECK merupakan konfirmasi untuk proses monitoring, ADJUST penyesuaian jika hasil pelaksanaan kurang berarti dibutuhkan perubahan pada pengaturan kembali atau penyelesaikan kembali.


B.          B. MADRASAH SEBAGAI SATUAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Batasan yang saya sampaikan pada seminar ini adalah fokus pada Madrasah sebagai Satuan lembaga pendidikan. Sengaja saya ungkapkan tentang  Madrasah walau ada substansi lain yang juga perlu dikaji pada acara seminar ini. Berdasarkan data EMIS Kementerian Agama RI Tahun 2016 bahwa jumlah madrasah di provinsi Banten peringkat ke 4 Nasional   setelah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa tengah, dari 33 provinsi Banten, jumlah Madrasah saat  3689 mulai jenjang RA, MI, MTs dan MA baik negeri maupun swasta jumlah tersebut terus bertambah seiring dengan animo masyarakat untuk mendirikan madrasah semakin tinggi. Jumlah Madrasah yang cukup besar tentu memiliki daya tawar yang tinggi terutama bagi kalangan politikus, birokrat serta pihak lainnnya untuk terus meningkatkan sumber daya manusia yang beriman dan dan bertaqwa. Fenomena yang menarik saat ini adalah bahwa masyarakat perkotaan banyak berinisiatif mendirikan madrasah walau telah disadari bahwa mendirikam madrasah biaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab lembaga, masyarakat atau lainnya.  
            Di Indonesia salah satu institusi pendidikan formal yang bercirikan Islam adalah madrasah. Berdirinya Madrasah lahir dari rahim pendidikan pesantren yang lebih dulu berkembang sejak pergerakan Menuju Indonesia Merdeka. Jika  perjalanan pesantren tidak lepas dari upaya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indoneisa maka sesungguhnya Madrasah juga memiliki andil yang cukup besar dalam memeperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.
Berdirinya Madrasah  dipandang menjadi salah satu instrumen penting bagi kemajuan budaya, sosial dan kultur masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim, maka tidaklah berlebihan jika kemudian Pemerintah melalui Kementerian Agama memperkuat komitmennya untuk mengembangkan Madrasah tumbuh sumbur dan terus menfasilitasi pendidikan Madrasah. .
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Hal tersebut dapat terealisasi jika mutu pendidikan baik sekolah maupun madrasah terjamin secara optimal  
Potensi pengembangan Madrasah dalam konteks pembangunan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa sebagai wujud pengamalan Pancasila menjadi alasan yang strategis untuk menempatkan Madrasah sebagai lembaga pendidikan relevan dengan semangat pembangunan Nasional. Memperpertahan Tradisi keislaman di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim menjadikan madrasah sebagai pendidikan pilihan, tujuan tidak lagi  menjadi pendidikan alternatif bagi masyarakat.

C.     PENGELOLAAN MADRASAH EFEKTIF INSTRUMEN UTAMA   TERWUJUDNYA TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) MADARASAH

Pengelolan madrasah merupakan aspek manajerial yang dilakukan oleh kepala Madrasah dengan melibatkan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan madrasah. Dalam ilmu Manajemen terdapat dua kata kunci yaitu efektifitas dan efisiensi. Efektifitas berupa ketepatan pemanfaatan dengan mendayagunakan seluruh komponen yang ada di madrasah secara optimal,  sedangkan efisiensi  merupakan rangkaian tahapan bahwa seluruh program harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, pelaksanaan, pengerahan dan pengawasan yang baik. Jika seluruh tahapan tersebut dilakukan secara optimal,  maka fungsi efektifitas dan efisiensi pada manajemen berjalan dengan baik. Tahapan tersebut dapat dilihat  berikut ;
SNP/Langkah
Perencanaan
Pengorganisasian
Pelaksanaan
Pengawasan
Efisiensi
Isi
X
X
X
X

T
u
j
u
a
n
Proses
X
X
X
X
Kompetensi Lulusan
X
X
X
X
Pendik 
X
X
X
X
Sarana prasara
X
X
X
X
Pengelolaan
X
X
X
X
Pembiayaan
X
X
X
X
Penilaian
X
X
X
X
Efektifitas
Tujuan


Pada tabel tersebut jelas bahwa  efektifitas dapat diwujudkan jika delapan standar Nasional pendidikan dapat diterapkan, dimanfaatkan serta didayagunakan secara optimal untuk mencapai tujuan  sesuai dengan langkah-langkah yang dilakukan. Pada standar isi misalnya, jika  Kurikulum dilakukan melalui penyusunan RPP, silabus Kegiatan belajar mengajar serta evaluasi dilakukan dengan efektif berarti pengelolaan standar ini sudah dilakukan secara tepat.  Madrasah yang menunjukkan tingkat kinerja yang diharapkan dalam menyelenggarakan proses belajarnya  yaitu yang  mampu  menunjukkan hasil belajar yang bermutu pada peserta didik . Mutu pembelajaran dan hasil belajar yang memuaskan tersebut merupakan produk akumulatif dari seluruh layanan yang dilakukan karena   pengaruh dari suasana/iklim yang kondusif yang diciptakan di Madrasah. Penyelenggaraan layanan belajar bagi peserta didik biasanya dikaji dalam konteks mutu pendidikan yang erat hubungannya dengan kajian kualitas manajemen. Konsep pengelolaan madrasah efektif berkaitan langsung dengan mutu kinerja tenaga pendidik dan kependidikan  yang direfleksikan pada mutu pengalaman layanan pada seluruh standar Nasional pendidikan di Madrasah. Pembelajaran siswa yang berinteraksi dalam  proses belajar mengajar diharapkan memberikan pengaruh langsung bagi lingkungan madrasah yang didayagunakan secara optimal untuk peningkatan mutu pendidikan.
Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh  tingkat penguasaan guru terhadap bahan pelajaran dan penguasaan struktur serta konsep keilmuan, metode, pendekatan, gaya/seni dan prosedur mengajar. Pemanfaatan fasilitas belajar secara efektif dan efisien,  pemahaman guru terhadap karateristik kelompok dan perorangan siswa,  respon psikologis keseharian siswa terhadap seluruh kebijakan  madrasah,   bersikap dan berperilaku yang baik,   mengoptimalkan  kondisi dan layanan warung madrasah, penataan keindahan,  kebersihan dan kenyamanan belajar merupakan faktor yang dapat mendorong terciptanya pengelolaan madrasah efektif.  Pada aspek lain yang juga penting adalah kepemimpinan madrasah. Kepemimpinan   merupakan sumber nilai dan semangat, sumber tatanan dan perilaku kelembagaan yang berorientasi kearah pencapaian visi dan misi Madrasah. Oleh karena itu  kepala Madrasah hendaklah seseorang yang memiliki visi dan misi kelembagaan, memiliki kemampuan konseptual, memiliki keterampilan dan seni dalam hubungan antarmanusia, menguasai aspek-aspek teknis dan substantif pekerjaannya, memiliki semangat untuk maju, serta memiliki semangat mengabdi dan karakter yang diterima oleh lingkungannya. Madrasah yang efektif juga dipengaruhi oleh masukan siswa dengan potensi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum untuk dapat menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu,  memiliki fasilitas madrasah yang menunjang efektivitas dan efesiensi kegiatan belajar mengajar,  memiliki kemampuan menciptakan budaya madrasah yang kondusif sebagai refleksi dari kinerja kepemimpinan profesional kepala madrasah.
Pengelolaan  madrasah efektif dalam perspektif manajemen merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya madrasah yang dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik (mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengerahan tindakan, dan pengendalian) untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh madrasah. Tindakan-tindakan manajemen tersebut bersumber pada kebijakan dan peraturan-peraturan yang disepakati bersama yang diwujudkan dalam bentuk sikap, nilai, dan perilaku dari seluruh orang yang terlibat di dalamnya. Tindakan-tindakan manajemen tidak berlangsung dalam satu isolasi, melainkan terjadi dalam satu keutuhan kompleksitas sistem. Layanan belajar bagi peserta didik,   sarana dan prasarana madrasah,  program dan pembiayaan, partisipasi dan keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat serta budaya Madrasah merupakan komponen untuk mewujudkan 
Madrasah efektif dalam perspektif organisasi dan kelembagaan madrasah yaitu  Madrasah yang  mampu mewujudkan apa yang disebut sebagai self -renewing schools atau  adaptive schools, atau disebut juga sebagai learning organization  yaitu suatu kondisi dimana kelembagaan madrasah sebagai satu entitas yang menjadi role of lowe  mampu menangani permasalahan yang dihadapinya dengan menunjukkan kapabilitasnya dalam berinovasi. Menurut teori organisme, dunia ini bukan benda mati, melainkan merupakan suatu energi yang memiliki kapasitas berubah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.      
Penyelenggaraan layanan belajar bagi peserta didik biasanya dikaji dalam konteks mutu pendidikan yang erat hubungannya dengan kajian kualitas pengelolaan madrasah. Lingkungan dan sistem pelayanan madrasah merupakan  konsep mutu pendidikan yang oleh kebanyakan pihak dipersepsikan  secara sederhana dilihat dari  perolehan nilai atau angka yang dicapai seperti ditunjukkan dalam hasil-hasil ulangan dan ujian. Madrasah dianggap bermutu apabila para siswanya sebagian besar atau seluruhnya memperoleh nilai atau angka yang tinggi, sehingga berpeluang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Persepsi tersebut tidak keliru apabila nilai atau angka tersebut diakui sebagai representasi dari totalitas hasil belajar yang dapat dipercaya menggambarkan derajat perubahan tingkah laku atau penguasaan kemampuan yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Namun demikian sesungguhnya mutu madrasah diwujudkan dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik yaitu ; kompetensi spritual, kompetensi sosial, komptensi pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi di maksud bisa dicapai dengan mengintegrasikan seluruh aspek pada delapan standar nasional pendidikan yang dikelola secara efektif. Dengan demikian, hasil pendidikan yang bermutu memiliki nuansa kuantitatif dan kualitatif. Artinya, di samping ditunjukkan oleh indikator seberapa banyak siswa yang berprestasi sebagaimana dilihat dalam perolehan angka atau nilai yang tinggi, juga ditunjukkan oleh seberapa baik kepemilikan kualitas pribadi para siswanya, seperti tampak dalam kepercayaan diri, kemandirian, disiplin, kerja keras dan ulet, terampil, berbudi-pekerti, beriman dan bertaqwa, tanggung jawab sosial dan kebangsaan, apresiasi, dan lain sebagainya. Analisis di atas memberikan pemahaman yang jelas bahwa konsep Madrasah efektif berkaitan langsung dengan mutu kinerja Madrasah.
Pengelolaan madrasah efektif harus dilihat  apakah Madrasah memiliki karakter yang efektif. Diantara karakteristik  madrasah efektif yaitu ; Madrasah   harus memiliki visi dan misi yang jelas sehingga dapat  dipahami bersama oleh komunitas madrasah, dari visi misi yang disusun maka ada tiga aspek yang dilakukan . yaitu Pertama, adanya sistem nilai dan keyakinan yang saling dimengerti oleh komunitas madrasah, adanya tujuan madrasah yang jelas dan adanya kepemimpinan intruksional. Kedua,  iklim belajar yang kondusif di madrasah yang meliputi;  adanya keterlibatan dan tanggung jawab siswa, lingkungan fisik yang mendukung, perilaku siswa yang positif, adanya dukungan keluarga dan masyarakat terhadap madrasah. Ketiga, ada penekanan pada proses belajar yang terdiri dari memusatkan diri pada kurikulum dan instruksional, pengembangan dan kolegialitas para guru, adanya harapan yang tinggi dari komunitas madrasah, dan adanya pemantauan yang berulang-ulang terhadap kemajuan belajar siswa.
            Upaya mewujudkan madrasah efektif merupakan suatu usaha penting dan strategis  yang dilakukan oleh seluruh stakeholders madrasah yang secara bersama melakukan perubahan pengelolaan menuju pengelolaan yang lebih inovatif, kreatif dan produktif. Memang menciptakan madrasah efektif harus dimulai dengan niat, komitmen dan mindset kepala madrasah, guru, karyawan dan semua pihak di madrasah.  Mewujudkan madrasah efektif berarti mendayagunakan seluruh potensi, sarana prasarana yang ada di madrasah untuk memberikan pelayanan kepada semua peserta didik. Penataan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pendayagunaan semua potensi madrasah secara optimal merupakan kata kunci penting pengelolaan madrasah efektif.  Unit pengeloaan madrasah ; perpustakaan, laboratorium, UKS, BP, kantin dan lainnya yang berada dinaungan madrasah ditata dengan pengelolaan yang baik. Unit pengelolaan perpustakaan misalnya harus memenuhi standar pelayanan minimal perpustakaan berupa  ruangan  yang nyaman, buku yang lengkap, administrasi perpustakaan, penataan buku yang tepat, mekanisme kunjungan peserta didik, pinjaman buku, sumbangan buku, kebersihan ruangan menjadi aspek yang harus ditata secara optimal. Pada ruangan perpustakaan tidak boleh ada alat-alat yang tidak semestinya ada diruang perpustakaan.  

D. INDIKATOR KEBERHASILAN PENGELOLAAN MADRASAH
            Paling tidak ada empat indikator untuk mengukur  pengelolaan Madrasah bermutu yaitu ;

1.      Peserta didik memiliki karakter baik  .
     Salah satu indikator keberhasilan pengelolaan madrasah yaitu mampu menghasilkan peserta didik yang berkarakter  baik di lingkungan Madrasah maupun rumah dan lingkungannya. Untuk membentuk karakter memerlukan keteladanan yang baik dari semua pendidik, memerlukan proses pembiasaan yang tetap dan kontiniu, serta ditunjang dengan pemahaman dan pengamalan agama Islam secara menyeluruh. Karakter peserta didik biasanya menampilkan keramahan, senyum, sapa dan salam ketika bertemu dan berpapasan dengan siapapun. Karakter yang baik juga mampu mampu menciptakan lingkungan Madrasah yang bersih, indah dan asri.

2.  Lingkungan Madrasah yang Bersih, rapih, indah dan berseri.Indikator penting keberhasilan pengelolaan madrasah lainnya adalah menciptakan lingkungan yang bersih, rapih, indah, hijau dan berseri.  Upaya untuk menciptakan lingkungan bersih  tidak harus dengan biaya mahal, justru akan mengurangi pembiayaan perawatan, pemeliharaan lingkungan madrasah. Untuk menciptakan lingkungan yang bersih indah tersebut diperlukan kebiasaan prilaku yang baik dan bertanggung jawab. Seluruh masyarakat madrasah dituntut dengan kesadaran yang tinggi menempatkan sampah pada tempatnya, tidak ada coretan-coretan yang liar dan tidak ada limbah air yang tergenang. Jauh dari budaya rokok dan sejenisnya. Betapa pentingnya lingkungan Madrasah yang bersih, hijau dan rapih sehingga pemerintah lintas Kementerian menyelenggarakan loma sekolah sehat, lomba sekolah adiwiyata dan lainnya. Program tersebut dalam rangka memberikan motivasi dabn apresiasi bagi sekolah/madrasah untuk terus menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.

3.      Prestasi Non Akademik.
Batasan prestasi non akademik adalah seluruh prestasi selain pengetahuan yang termuat pada mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah. Misalnya pada bidang seni, olahraga, pramuka, bela diri, budaya lokal, life skills, dan bidang lainnya. Hampir semua madrasah menjadikan program non akademik menjadi program utama di madrasah. Peserta didik dipacu dan dipicu untuk terus berlatih untuk menjadi yang terbaik pada setiap ajang dan lomba yang diadakan baik oleh Kementerian Agama  mapun oleh pihak lain.  

4.      Prestasi Akademik
Indikator utama keberhasilan madrasah diukur oleh prestasi peserta didik pada bidang akademik, batasan sederhana prestasi akademik  meliputi  kompetensi pengetahuan yang dihasilkan oleh peserta didik melalui proses pembelajaran di kelas yang dimuat pada setiap mata pelajaran. Evaluasi yang dilakukan oleh guru setiap mata pelajaran meliputi  test formatis, sub sumatif, test sumatif ujian madrasah sampai pada ujian Nasional (UN) menunjukkan bahwa betapa selektif untuk mengukur  prestasi akademik. Test masuk jenjang pendidikan ; test masuk perguruan tinggi, atau SMA, MA/ MTs,SMP pada jenjang berikut menjadi bukti betapa prestasi akademik harus menjadi prioritas keunggulan madrasah. Kompetisi sains Madrasah (KSM) yang diselenggarakan oleh kementerian Agama dan ajang lainnnya sampai pada tingkat nasional bahkan internasional merupakan sarana untuk untuk mengukur dan mendorong prestasi akademik pada madrasah.
            Disamping beberap indikator keberhasilan madrasah, salah satu aspek penting   TQM  adalah penjaminan mutu (quality Assurance)  madrasah yaitu evaluasi, akreditasi dan sertifikasi guru. Ketiga unsur ini menjadi unsur utama untuk mewujudkan pengelolaan madrasah bermutu. Akreditasi mengukur kelayakan delapan standar nasional pendidikan, Sertifikasi mengukur kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik, evaluasi mengukur kompetensi peserta didik.
        Untuk mewujudkan pengelolaan madrasah bermutu harus dilakukan oleh pemerintah,   madrasah/sekolah dan  masyarakat. Maka menjadi tantangan besar bagi pengelola madrasah untuk membangun kerjasama semua pihak untuk mewujudkan pelayanan madrasah yang bermutu dengan manajemen yang baik dan efektif.

E. PENUTUP
            Kualitas Pengelolaan satuan lembaga pendidikan menjadi kunci utama keberhasilan kualitas pendidikan. Untuk merealisasikannya tidak hanya membutuhkan  kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan namun perlu menciptakaan sistem manajemen yang berkualitas, akuntabel, transparan yang disusn berdasarkn perencanaan, pelaksanaan serta pengawas yang terintegrasi. Masing masing personal perlu memahami tugas dan fungsinya serta melakukan komunikasi, koordinasi serta kerjasama yang baik untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan dengan baik.

0 comments:

Posting Komentar

Kami akan merasa senang sekali apabila anda berkenan menuliskan komentar walau hanya sepenggal kalimat.