IMPELEMENTASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA
PENGELOLAAN
SATUAN PENDIDIKAN ISLAM
A. DEFINISI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Joseph
Juran Pakar TQM mengartikan bahwa mutu adanya
kesesuaian rencana dengan penggunaan. K. Ishikawa
memberi makna bahwa ukuran mutu bermakna kepuasan pelanggan. Konsep mutu
memiliki acuan sebagai berikut ; 1). Kriteria tertentu yang ditetapkan terhadap
produk, 2). Standard minimal yang ditetapkan menurut criteria tertentu, 3).
Kualitas berupa produk yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan, 4). Mutu yang
dilihat dari spesifikasi.
Dari
berbagai konsep dan definisi TQM ada yang menarik dan perlu dicermati yaitu
bahwa konsep TQM juga berorientasi melalui pendekatan problem solving dengan
siklus DCPA =
D/ DO Pelaksanaan, Check = Konfirmasi PLAN = Perencanaan perbaikan dan
ACT = Pembuatan dokumen evaluasi.
Devid
and Stanly mengemukakan bahwa siklus
pemecahan masalah dengan plan, do, check dan adjust ( PDCA) merupakan teknik
secara penuh terhadap reaksi kegagalan dengan menyelesaikan permasalahan secara
umum. PLAN dapat diartikan menemukan
masalah, mendapatkan informasi,m identifikasi penyebab utama, mengembangkan
alternative, menyeleseksi pemecahan masalah yang terbaik, DO diartikan mengimplementasikan perencanaan yang sudah dipecahkan,
CHECK merupakan konfirmasi untuk proses monitoring, ADJUST penyesuaian jika
hasil pelaksanaan kurang berarti dibutuhkan perubahan pada pengaturan kembali
atau penyelesaikan kembali.
B. B. MADRASAH
SEBAGAI SATUAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Batasan yang saya sampaikan pada seminar ini adalah fokus
pada Madrasah sebagai Satuan lembaga pendidikan. Sengaja saya ungkapkan tentang Madrasah walau ada substansi lain yang juga perlu
dikaji pada acara seminar ini. Berdasarkan data
EMIS Kementerian Agama RI Tahun 2016 bahwa jumlah madrasah di provinsi Banten
peringkat ke 4 Nasional setelah Jawa
Timur, Jawa Barat dan Jawa tengah, dari 33 provinsi Banten, jumlah Madrasah saat 3689 mulai jenjang
RA, MI, MTs dan MA baik negeri maupun swasta jumlah tersebut terus bertambah seiring dengan animo masyarakat untuk mendirikan
madrasah semakin tinggi. Jumlah Madrasah yang cukup besar tentu memiliki daya
tawar yang tinggi terutama bagi kalangan politikus, birokrat serta pihak
lainnnya untuk terus meningkatkan sumber daya manusia yang beriman dan dan
bertaqwa. Fenomena yang menarik saat ini adalah bahwa masyarakat perkotaan
banyak berinisiatif mendirikan madrasah walau telah disadari bahwa mendirikam
madrasah biaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab lembaga, masyarakat atau
lainnya.
Di Indonesia salah satu institusi
pendidikan formal yang bercirikan Islam adalah madrasah. Berdirinya Madrasah lahir dari rahim
pendidikan pesantren yang lebih dulu berkembang sejak pergerakan Menuju
Indonesia Merdeka. Jika perjalanan pesantren tidak lepas dari upaya
untuk memperjuangkan kemerdekaan Indoneisa maka sesungguhnya Madrasah juga
memiliki andil yang cukup besar dalam memeperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.
Berdirinya
Madrasah dipandang menjadi salah satu instrumen
penting bagi kemajuan budaya, sosial dan kultur masyarakat Indonesia yang
mayoritas Muslim, maka tidaklah berlebihan jika kemudian Pemerintah melalui
Kementerian Agama memperkuat komitmennya untuk mengembangkan Madrasah tumbuh
sumbur dan terus menfasilitasi pendidikan Madrasah. .
Undang-undang
No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Sistem
Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional,
yaitu mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat
manusia Indonesia. Hal tersebut dapat terealisasi jika mutu pendidikan baik
sekolah maupun madrasah terjamin secara optimal
Potensi pengembangan Madrasah dalam konteks pembangunan
manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa sebagai wujud pengamalan Pancasila menjadi alasan
yang strategis untuk menempatkan Madrasah sebagai lembaga pendidikan relevan
dengan semangat pembangunan Nasional. Memperpertahan Tradisi keislaman di
Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim menjadikan madrasah sebagai
pendidikan pilihan, tujuan tidak lagi menjadi pendidikan alternatif bagi masyarakat.
C.
PENGELOLAAN
MADRASAH EFEKTIF INSTRUMEN UTAMA TERWUJUDNYA TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) MADARASAH
Pengelolan madrasah
merupakan aspek manajerial yang dilakukan oleh kepala Madrasah dengan
melibatkan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan madrasah. Dalam ilmu
Manajemen terdapat dua kata kunci yaitu efektifitas dan efisiensi.
Efektifitas berupa ketepatan pemanfaatan dengan mendayagunakan seluruh komponen
yang ada di madrasah secara optimal,
sedangkan efisiensi merupakan
rangkaian tahapan bahwa seluruh program harus dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan, pelaksanaan, pengerahan dan pengawasan yang baik. Jika seluruh
tahapan tersebut dilakukan secara optimal, maka fungsi efektifitas dan efisiensi pada
manajemen berjalan dengan baik. Tahapan tersebut dapat dilihat berikut ;
SNP/Langkah
|
Perencanaan
|
Pengorganisasian
|
Pelaksanaan
|
Pengawasan
|
Efisiensi
|
Isi
|
X
|
X
|
X
|
X
|
T
u
j
u
a
n
|
Proses
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|
Kompetensi
Lulusan
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|
Pendik
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|
Sarana prasara
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|
Pengelolaan
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|
Pembiayaan
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|
Penilaian
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|
Efektifitas
|
Tujuan
|
Pada tabel tersebut
jelas bahwa efektifitas dapat diwujudkan
jika delapan standar Nasional pendidikan dapat diterapkan, dimanfaatkan serta
didayagunakan secara optimal untuk mencapai tujuan sesuai dengan langkah-langkah yang dilakukan.
Pada standar isi misalnya, jika Kurikulum dilakukan
melalui penyusunan RPP, silabus Kegiatan belajar mengajar serta evaluasi dilakukan
dengan efektif berarti pengelolaan standar ini sudah dilakukan secara tepat. Madrasah yang
menunjukkan tingkat kinerja yang diharapkan dalam menyelenggarakan proses belajarnya yaitu yang mampu menunjukkan hasil belajar yang bermutu pada
peserta didik . Mutu pembelajaran dan hasil belajar yang memuaskan tersebut
merupakan produk akumulatif dari seluruh layanan yang dilakukan karena pengaruh dari suasana/iklim yang
kondusif yang diciptakan di Madrasah. Penyelenggaraan layanan belajar bagi
peserta didik biasanya dikaji dalam konteks mutu pendidikan yang erat
hubungannya dengan kajian kualitas manajemen. Konsep pengelolaan madrasah
efektif berkaitan langsung dengan mutu kinerja tenaga pendidik dan
kependidikan yang direfleksikan pada
mutu pengalaman layanan pada seluruh standar Nasional pendidikan di Madrasah. Pembelajaran
siswa yang berinteraksi dalam proses
belajar mengajar diharapkan memberikan pengaruh langsung bagi lingkungan
madrasah yang didayagunakan secara optimal untuk peningkatan mutu pendidikan.
Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh tingkat penguasaan guru terhadap bahan
pelajaran dan penguasaan struktur serta konsep keilmuan, metode, pendekatan,
gaya/seni dan prosedur mengajar. Pemanfaatan fasilitas belajar secara efektif
dan efisien, pemahaman guru terhadap
karateristik kelompok dan perorangan siswa,
respon psikologis keseharian siswa terhadap seluruh kebijakan madrasah,
bersikap dan berperilaku yang baik,
mengoptimalkan kondisi dan
layanan warung madrasah, penataan keindahan,
kebersihan dan kenyamanan belajar
merupakan faktor yang dapat mendorong terciptanya pengelolaan madrasah efektif.
Pada
aspek lain yang juga penting adalah
kepemimpinan madrasah. Kepemimpinan
merupakan sumber nilai dan semangat, sumber tatanan dan perilaku kelembagaan yang berorientasi kearah
pencapaian visi dan misi Madrasah. Oleh karena itu kepala Madrasah hendaklah seseorang yang
memiliki visi dan misi kelembagaan, memiliki kemampuan konseptual, memiliki
keterampilan dan seni dalam hubungan antarmanusia, menguasai aspek-aspek teknis
dan substantif pekerjaannya, memiliki semangat untuk maju, serta memiliki
semangat mengabdi dan karakter yang diterima oleh lingkungannya. Madrasah yang efektif juga dipengaruhi oleh masukan
siswa dengan potensi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum untuk dapat
menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu,
memiliki fasilitas madrasah yang menunjang efektivitas dan efesiensi
kegiatan belajar mengajar, memiliki
kemampuan menciptakan budaya madrasah yang kondusif sebagai refleksi dari
kinerja kepemimpinan profesional kepala madrasah.
Pengelolaan madrasah efektif dalam perspektif manajemen merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya
madrasah yang dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik
(mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pengerahan tindakan, dan pengendalian) untuk mencapai tujuan yang diharapkan
oleh madrasah. Tindakan-tindakan manajemen tersebut bersumber pada kebijakan
dan peraturan-peraturan yang disepakati bersama yang diwujudkan dalam bentuk
sikap, nilai, dan perilaku dari seluruh orang yang terlibat di dalamnya.
Tindakan-tindakan manajemen tidak berlangsung dalam satu isolasi, melainkan
terjadi dalam satu keutuhan kompleksitas sistem. Layanan
belajar bagi peserta didik, sarana dan prasarana madrasah, program dan pembiayaan, partisipasi dan
keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat serta budaya Madrasah merupakan
komponen untuk mewujudkan
Madrasah efektif dalam perspektif
organisasi dan kelembagaan madrasah
yaitu Madrasah
yang mampu mewujudkan apa yang
disebut sebagai
self -renewing
schools atau adaptive
schools, atau disebut juga sebagai learning organization yaitu suatu kondisi dimana kelembagaan madrasah sebagai satu entitas yang menjadi role of lowe mampu menangani permasalahan yang dihadapinya
dengan menunjukkan kapabilitasnya dalam berinovasi. Menurut teori organisme,
dunia ini bukan benda mati, melainkan merupakan suatu energi yang memiliki kapasitas
berubah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penyelenggaraan layanan belajar bagi peserta didik
biasanya dikaji dalam konteks mutu pendidikan yang erat hubungannya dengan
kajian kualitas pengelolaan madrasah. Lingkungan dan sistem pelayanan madrasah
merupakan konsep mutu pendidikan yang
oleh kebanyakan pihak dipersepsikan
secara sederhana dilihat dari
perolehan nilai atau angka yang dicapai seperti ditunjukkan dalam
hasil-hasil ulangan dan ujian. Madrasah dianggap bermutu apabila para siswanya
sebagian besar atau seluruhnya memperoleh nilai atau angka yang tinggi,
sehingga berpeluang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Persepsi tersebut tidak keliru apabila nilai atau angka tersebut diakui sebagai
representasi dari totalitas hasil belajar yang dapat dipercaya menggambarkan
derajat perubahan tingkah laku atau penguasaan kemampuan yang menyangkut aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Namun demikian sesungguhnya mutu madrasah
diwujudkan dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik yaitu ;
kompetensi spritual, kompetensi sosial, komptensi pengetahuan dan keterampilan.
Kompetensi di maksud bisa dicapai dengan mengintegrasikan seluruh aspek pada
delapan standar nasional pendidikan yang dikelola secara efektif. Dengan demikian,
hasil pendidikan yang bermutu memiliki nuansa kuantitatif dan kualitatif.
Artinya, di samping ditunjukkan oleh indikator seberapa banyak siswa yang
berprestasi sebagaimana dilihat dalam perolehan angka atau nilai yang tinggi,
juga ditunjukkan oleh seberapa baik kepemilikan kualitas pribadi para siswanya,
seperti tampak dalam kepercayaan diri, kemandirian, disiplin, kerja keras dan
ulet, terampil, berbudi-pekerti, beriman dan bertaqwa, tanggung jawab sosial
dan kebangsaan, apresiasi, dan lain sebagainya. Analisis di atas memberikan
pemahaman yang jelas bahwa konsep Madrasah efektif berkaitan langsung dengan
mutu kinerja Madrasah.
Pengelolaan madrasah efektif harus dilihat apakah Madrasah memiliki karakter yang
efektif. Diantara karakteristik madrasah
efektif yaitu ; Madrasah harus memiliki
visi dan misi yang jelas sehingga dapat
dipahami bersama oleh komunitas madrasah, dari visi misi yang disusun
maka ada tiga aspek yang dilakukan . yaitu Pertama, adanya sistem nilai dan keyakinan yang saling
dimengerti oleh komunitas madrasah, adanya tujuan madrasah yang jelas dan
adanya kepemimpinan intruksional. Kedua, iklim belajar yang kondusif di madrasah yang
meliputi; adanya keterlibatan dan
tanggung jawab siswa, lingkungan fisik yang mendukung, perilaku siswa yang
positif, adanya dukungan keluarga dan masyarakat terhadap madrasah. Ketiga, ada penekanan pada proses
belajar yang terdiri dari memusatkan diri pada kurikulum dan instruksional,
pengembangan dan kolegialitas para guru, adanya harapan yang tinggi dari
komunitas madrasah, dan adanya pemantauan yang berulang-ulang terhadap kemajuan
belajar siswa.
Upaya mewujudkan madrasah efektif
merupakan suatu usaha penting dan strategis
yang dilakukan oleh seluruh stakeholders madrasah yang secara bersama
melakukan perubahan pengelolaan menuju pengelolaan yang lebih inovatif, kreatif
dan produktif. Memang menciptakan madrasah efektif harus dimulai dengan niat,
komitmen dan mindset kepala madrasah, guru, karyawan dan semua pihak di
madrasah. Mewujudkan madrasah efektif
berarti mendayagunakan seluruh potensi, sarana prasarana yang ada di madrasah
untuk memberikan pelayanan kepada semua peserta didik. Penataan, pemanfaatan, pemeliharaan
dan pendayagunaan semua potensi madrasah secara optimal merupakan kata kunci
penting pengelolaan madrasah efektif.
Unit pengeloaan madrasah ; perpustakaan, laboratorium, UKS, BP, kantin
dan lainnya yang berada dinaungan madrasah ditata dengan pengelolaan yang baik. Unit pengelolaan
perpustakaan misalnya harus memenuhi standar pelayanan minimal perpustakaan
berupa ruangan yang nyaman, buku yang lengkap, administrasi
perpustakaan, penataan buku yang tepat, mekanisme kunjungan peserta didik,
pinjaman buku, sumbangan buku, kebersihan ruangan menjadi aspek yang harus
ditata secara optimal. Pada ruangan perpustakaan tidak boleh ada alat-alat yang
tidak semestinya ada diruang perpustakaan.
D. INDIKATOR KEBERHASILAN PENGELOLAAN MADRASAH
Paling tidak ada empat indikator untuk mengukur pengelolaan Madrasah bermutu yaitu ;
1.
Peserta didik memiliki karakter baik .
Salah satu indikator keberhasilan pengelolaan madrasah
yaitu mampu menghasilkan peserta didik yang berkarakter baik di lingkungan Madrasah maupun rumah dan
lingkungannya. Untuk membentuk karakter memerlukan keteladanan yang baik dari
semua pendidik, memerlukan proses pembiasaan yang tetap dan kontiniu, serta ditunjang
dengan pemahaman dan pengamalan agama Islam secara menyeluruh. Karakter peserta
didik biasanya menampilkan keramahan, senyum, sapa dan salam ketika bertemu dan
berpapasan dengan siapapun. Karakter yang baik juga mampu mampu menciptakan
lingkungan Madrasah yang bersih, indah dan asri.
2. Lingkungan Madrasah yang Bersih, rapih, indah dan
berseri.Indikator penting keberhasilan pengelolaan madrasah lainnya
adalah menciptakan lingkungan yang bersih, rapih, indah, hijau dan
berseri. Upaya untuk menciptakan
lingkungan bersih tidak harus dengan
biaya mahal, justru akan mengurangi pembiayaan perawatan, pemeliharaan
lingkungan madrasah. Untuk menciptakan lingkungan yang bersih indah tersebut
diperlukan kebiasaan prilaku yang baik dan bertanggung jawab. Seluruh
masyarakat madrasah dituntut dengan kesadaran yang tinggi menempatkan sampah
pada tempatnya, tidak ada coretan-coretan yang liar dan tidak ada limbah air
yang tergenang. Jauh dari budaya rokok dan sejenisnya. Betapa pentingnya
lingkungan Madrasah yang bersih, hijau dan rapih sehingga pemerintah lintas
Kementerian menyelenggarakan loma sekolah sehat, lomba sekolah adiwiyata dan
lainnya. Program tersebut dalam rangka memberikan motivasi dabn apresiasi bagi
sekolah/madrasah untuk terus menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.
3.
Prestasi Non Akademik.
Batasan prestasi
non akademik adalah seluruh prestasi selain pengetahuan yang termuat pada mata
pelajaran yang diajarkan di Madrasah. Misalnya pada bidang seni, olahraga,
pramuka, bela diri, budaya lokal, life skills, dan bidang lainnya. Hampir semua
madrasah menjadikan program non akademik menjadi program utama di madrasah.
Peserta didik dipacu dan dipicu untuk terus berlatih untuk menjadi yang terbaik
pada setiap ajang dan lomba yang diadakan baik oleh Kementerian Agama mapun oleh pihak lain.
4.
Prestasi Akademik
Indikator utama keberhasilan madrasah diukur oleh
prestasi peserta didik pada bidang akademik, batasan sederhana prestasi
akademik meliputi kompetensi pengetahuan yang dihasilkan oleh
peserta didik melalui proses pembelajaran di kelas yang dimuat pada setiap mata
pelajaran. Evaluasi yang dilakukan oleh guru setiap mata pelajaran
meliputi test formatis, sub sumatif,
test sumatif ujian madrasah sampai pada ujian Nasional (UN) menunjukkan bahwa
betapa selektif untuk mengukur prestasi
akademik. Test masuk jenjang pendidikan ; test masuk perguruan tinggi, atau
SMA, MA/ MTs,SMP pada jenjang berikut menjadi bukti betapa prestasi akademik
harus menjadi prioritas keunggulan madrasah. Kompetisi sains Madrasah (KSM)
yang diselenggarakan oleh kementerian Agama dan ajang lainnnya sampai pada
tingkat nasional bahkan internasional merupakan sarana untuk untuk mengukur dan
mendorong prestasi akademik pada madrasah.
Disamping
beberap indikator keberhasilan madrasah, salah satu aspek penting TQM
adalah penjaminan mutu (quality Assurance) madrasah yaitu evaluasi, akreditasi dan
sertifikasi guru. Ketiga unsur ini menjadi unsur utama untuk mewujudkan
pengelolaan madrasah bermutu. Akreditasi mengukur kelayakan delapan standar
nasional pendidikan, Sertifikasi mengukur kompetensi dan kualifikasi tenaga
pendidik, evaluasi mengukur kompetensi peserta didik.
Untuk
mewujudkan pengelolaan madrasah bermutu harus dilakukan oleh pemerintah, madrasah/sekolah dan masyarakat. Maka menjadi tantangan besar bagi
pengelola madrasah untuk membangun kerjasama semua pihak untuk mewujudkan
pelayanan madrasah yang bermutu dengan manajemen yang baik dan efektif.
E. PENUTUP
Kualitas
Pengelolaan satuan lembaga pendidikan menjadi kunci utama keberhasilan kualitas
pendidikan. Untuk merealisasikannya tidak hanya membutuhkan kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik
dan kependidikan namun perlu menciptakaan sistem manajemen yang berkualitas,
akuntabel, transparan yang disusn berdasarkn perencanaan, pelaksanaan serta
pengawas yang terintegrasi. Masing masing personal perlu memahami tugas dan
fungsinya serta melakukan komunikasi, koordinasi serta kerjasama yang baik
untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan dengan baik.
0 comments:
Posting Komentar
Kami akan merasa senang sekali apabila anda berkenan menuliskan komentar walau hanya sepenggal kalimat.